[English]
I had a dream,
Long, long ago,
That when I grow up,
I will be more free,
I will be happier,
I will be able to do everything,
that used to be forbidden by my parents.
I had a dream,
Long, long ago,
That when I grow up,
I could freely play,
play the same things as when I'm younger.
I had a dream,
Long, Long ago,
That every grown man,
Was good in the core.
I had a dream,
Long, long ago,
That the world will forever be simple,
That the world will be—and have always been—alright.
I had a dream,
Long, long ago,
That every human guards their "homes",
That everybody loves each other's.
Ah, only if that's our actual norms of life!
Who made the rules...
That when somebody grows up, they'll be stripped out of their last remaining young humanities?
The world became painfully sharp, and many other things I struggle to understand.
Grown ups are no longer seen as morally acceptable to play children's toys...why?
Are we no longer allowed to have fun, in between the world that we grow to struggle to understand, where many of us became corrupted and have crossed to the dark side, destroyed by the world?
Should us, because the world is evil, so we all become evil too?
This is my most successful written work for the #gerimis30hari campaign in 2025. Originally posted on my Instagram.
[Original Indonesian]
Aku punya mimpi,
dahulu kala,
bahwa kelak nanti besar,
aku akan lebih bebas,
aku akan lebih senang,
aku akan bisa lakukan semua hal yang dahulu ku selalu dilarang orang tua.
Aku punya mimpi,
dahulu kala,
bahwa kelak nanti besar,
aku bisa bebas bermain,
bermain hal yang sama seperti waktu kecil,
Aku punya mimpi,
dahulu kala,
bahwa semua orang dewasa,
adalah baik dasarnya.
Aku punya mimpi,
dahulu kala,
bahwa dunia akan selalu menjadi sederhana,
bahwa dunia akan—dan memang sudah selalu—baik baik saja.
Aku punya mimpi,
Dahulu kala,
bahwa setiap manusia menjaga rumahnya
bahwa setiap orang selalu menyayangi yang lain
Ah, tapi dasar norma kehidupan yang terkutuk!
Siapakah yang membuat aturan...
Ketika seseorang menjadi dewasa, Ia mulai ditarik dari semua kemanusiaan mudanya!
Dunia menjadi lebih tajam menusuk dan banyak hal yang tak akan pernah ku mengerti.
Orang dewasa dianggap tak lazim bermain mainan anak kecil lagi, tapi mengapa?
Apakah kami tidak diperkenankan untuk bersenang senang lagi, disela dunia yang semakin tidak kami mengerti, dimana banyak dari kami yang terkorupsi dan terambil alih ke dalam sisi gelap, untuk diubah dunia?
Haruskah kami, sebab Dunia begitu kejam, maka begitu pun kami?
